Bullying di sekolah merupakan permasalahan yang sering terjadi dan dapat memberikan dampak yang buruk bagi anak-anak. Bullying dapat berupa tindakan intimidasi, pelecehan, atau pengucilan yang dilakukan oleh sekelompok anak terhadap anak lainnya. Gambar bullying di sekolah dapat mencakup berbagai bentuk, seperti fisik, verbal, atau cyberbullying.
Menurut penelitian oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekitar 35% siswa di Indonesia pernah mengalami bullying di sekolah. Dampak dari bullying ini bisa berdampak negatif bagi korban, seperti menurunnya rasa percaya diri, depresi, bahkan dapat menyebabkan trauma yang berkepanjangan.
Untuk mengatasi masalah bullying di sekolah, diperlukan kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya sikap menghormati dan tidak menyakiti orang lain. Selain itu, peran guru dan orang tua sangat penting dalam mendeteksi tanda-tanda bullying dan memberikan dukungan kepada korban.
Referensi:
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Panduan Pencegahan Bullying di Sekolah.
2. Sari, D. (2019). Dampak Bullying terhadap Kesehatan Mental Anak. Jurnal Psikologi Pendidikan, 5(2), 120-135.
3. Ningsih, R. (2020). Peran Orang Tua dalam Mengatasi Bullying di Sekolah. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 8(1), 45-58.