Artikel ini akan membahas tentang sejarah dan perkembangan sekolah di Makassar, mulai dari masa penjajahan hingga saat ini. Pembaca akan mendapatkan informasi mengenai bagaimana sekolah di Makassar berkembang seiring dengan perubahan zaman.
Sejarah sekolah di Makassar dapat ditelusuri kembali ke masa penjajahan Belanda. Pada abad ke-19, Belanda membuka sekolah-sekolah di Makassar yang bertujuan untuk mendidik masyarakat pribumi agar dapat melayani kepentingan kolonial. Salah satu sekolah yang terkenal adalah Sekolah Tinggi Menengah atau STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen). STOVIA didirikan pada tahun 1851 dan menjadi sekolah kedokteran pertama di Hindia Belanda. Sekolah ini memberikan kesempatan bagi orang pribumi untuk belajar kedokteran.
Selanjutnya, pada awal abad ke-20, terjadi banyak perubahan dalam sistem pendidikan di Makassar. Pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah-sekolah lanjutan seperti HBS (Hogere Burgerschool) dan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). HBS adalah sekolah menengah yang menawarkan kurikulum yang lebih luas dan lebih berat dibandingkan dengan MULO. Kedua sekolah ini memberikan kesempatan bagi siswa pribumi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, sistem pendidikan di Makassar mengalami perubahan signifikan. Pemerintah Indonesia mulai memperkenalkan pendidikan nasional yang berlandaskan Pancasila dan mengedepankan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Sekolah-sekolah di Makassar pun bertransformasi menjadi lembaga pendidikan yang mengajarkan kurikulum nasional.
Pada tahun 1975, terjadi perubahan besar dalam sistem pendidikan di Indonesia dengan diberlakukannya Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Sisdiknas membawa perubahan penting di bidang pendidikan, termasuk di Makassar. Sisdiknas menekankan pendidikan yang berorientasi pada pengembangan potensi siswa, penguatan karakter, dan penerapan pendekatan yang lebih kontekstual.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, pendidikan di Makassar mengalami transformasi yang signifikan. Pendidikan digital dan e-learning menjadi bagian penting dalam sistem pendidikan di Makassar. Sekolah-sekolah di Makassar kini dilengkapi dengan fasilitas teknologi seperti komputer, internet, dan perangkat lunak pendidikan yang mendukung proses belajar mengajar.
Referensi:
1. Abdullah, A. (2010). Sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
2. Harahap, S. (1991). Sejarah pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
3. Idrus, M. (2016). Sejarah pendidikan Nasional: Dari Hindia Belanda sampai Indonesia merdeka. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
4. Rahardjo, M. (2010). Sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.